Batik Gajah Oling



Batik Gajah Oling, seni batik khas daerah Banyuwangi, Jawa Timur cukup kini terancam punah akibat ketiadaan regenerasi pembatik. Umi Kulsum, 80 tahun sesepuh pembatik di lingkungan Gajah Oling Kelurahan Temenggungan, Banyuwangi, Jawa Timur, mengaku prihatin melihat batik khas Banyuwangi terancam punah.

Nenek dua cucu yang lebih akrab disapa Mak Kulsum ini, hingga kini hari-harinya masih diisi dengan membuat kain batik. "Biasanya bentuk dan jenis batik terlebih dahulu digambar di kain. Bagi Mak hal tersebut tidak berlaku. Motif digambar secara langsung,"tegasnya.

Mak Kulsum mulai belajar membatik sejak masih duduk di bangku Sekolah Rakyat, tahun 1940. “ Yang membuat saya cemas, sekarang ini sulit mencari anak muda yang mau belajar membatik,’’ keluhnya.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi mengakui bila kini kelestarian batik Gajah Oling nyaris punah. Namun dinas ini tampaknya hanya pasrah lantaran mengaku kesulitan anggaran untuk melestarikannya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi, Budianto mengakui pihaknya sulit dalam memberikan perhatian lebih akan regenerasi pembatik tradisional lantaran minimnya dana yang dimiliki.

4 Response to Batik Gajah Oling

  1. arimbi says:

    Salam persaudaraan,untuk saudaraku,di Banyuwangi.batik banyuwangi sudah mendunia,saya menemukan batik gajah oling tua yang sudah dikoleksi temen saya GASPAR DEMARWAL dari JENEWA,Beliau seorang kolektor batik indonesia,dan saya juga mempromosikan keteman saya Mrs TATIANA,Beliau masih aktif diParlemen ITALIA,dan Dia mengoleksi 3 buah batik Banyuwangi antara lain GAJAH OLING,PARAS GEMPAL,KANGKUNG SEIKET,tiga jenis ini kondisi batik tulis baru,yang selalu saya peroleh dari ibu SUM di Temenggungan.dalam kegiatan sosial saya,saya selalu memakai batik Banyuwangi.
    Oleh karena itu jangan pesisimis untuk saudaraku di BANYUWANGI
    setiap niat ,ketekunan,yang didasari kesetiaan khususnya untuk mengangkat pamor batik Banyuwangi PASTI akan membuahkan keberhasilan,dan bukan tidak mustahil suatu hariBANYUWANGI atau BLAMBANGAN akan mendunia
    WASSALLAM "arimbi"

  2. maaf, kami juga pengrajin batik khas banyuwangi, mulai dari gajah oling sampai batik motif kuno dari daerah kemiren.

    mak kulsum salah...salah besar kalo seandainya beliau berkata bahwa tidak ada generasi muda yang mau membatik...apakah mak kulsum sudah berusaha mengkader tetangga atau saudara-saudaranya di daerah sekitarnya??? saya rasa beliau tidak berusaha mengkader..hanya omong doang di koran2 dan di orang2 seperti anda saja...alias NATO...tidak pernah terdengar kalo mak sum berusaha mengkader tetangga-tetangganya...

    tapi kami, batik sritanjung sudah sering mengkader orang2 untuk belajar batik, dengan bekerja sama dengan dinas perindustrian terkait untuk melatih orang2 membatik khas banyuwangi. Kami telah mengadakan pelatihan pada tanggal 26 - 30 juli. kami adakan secara gratis..tis..tis...

  3. Mengkader batik bukan hanya sekedar untuk jualan kang mas mohon jika komentar pake etika sedikit jika anda mengaku laros karena tidak ada dalam kamus laros untuk menginjak kepala orang tua, Batik bukan hanya kain dan gmbar tapi ada jiwa di dalamnya mohon camkan itu. Jualan belum tentu untuk nguri2 kabudayan jika batik tulis hanya bernilai 100 rupiah apakah anda masih mau membatik atau hanya berlagak membatik tapi tidak tahu apa itu batik

  4. Saya dan teman2 Banyuwangi yang ada di Jakarta ingin membuat sebuah pameran beatik (sehari) di Sahid tanggal 2 Oktober 2011. Nama acaranya "Spiritual Atas Kain, yaitu fashion show, pameran dan kajian tentang nilai-nilai spiritual dalam kain tradisional Indonesia. Ayuk kita bekerjasama mengangkat batik Gajah Oling.

Posting Komentar